ads
PBI UAD Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan APSPBI Prodi PBI Regional DIY

PBI UAD Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan APSPBI Prodi PBI Regional DIY

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (PBI UAD) berkesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan sarasehan Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) regional DIY, Selasa (24/9). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 11 prodi PBI S1 dan 4 prodi PBI S2 dari perguruan tinggi negeri dan swasta.

Acara berlangsung di kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, dalam suasana yang mendorong dialog konstruktif. Judul besar acara ini adalah Sarasehan APSPBI DIY dengan tema “Peluang dan Tantangan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Lulusannya dalam Dunia Kerja” bersama pemateri kondang yakni Dr. Itje Chodijah, M.A. selaku Ketua Komnas Indonesia untuk UNESCO dan dikenal sebagai praktisi pendidikan dan pakar dalam pengajaran Bahasa Inggris. 

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Turut hadir dalam acara pembukaan, Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M. Pd., M.Ed., Ph.D yang memberikan sambutan dan menyampaikan terima kasih atas kehadiran narasumber dan menyambut dengan hangat partisipasi para peserta sarasehan.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ibu Itje dalam forum hebat seperti ini. Kita menghadapi banyak tantangan dalam menyiapkan generasi kita untuk menghadapi tantangan global. Saya rasa Ibu Itje sangat cocok untuk memberikan wejangan-wejangannya disini. Selamat bergabung di Sarasehan APSPBI DIY," sambutnya

Dalam sesi utama, Itje Chodijah selaku narasumber mengajak peserta untuk berfikir aktif, berpartisipasi dalam diskusi, bukan hanya menerima informasi. Itje menyampaikan bahwa seorang pengajar perlu beradaptasi dan terbuka terhadap perubahan, agar dapat membantu mahasiswa bertransformasi untuk menghadapi tantangan zaman. Ia menyampaikan, 

“Ini terkait mindset manajemen PBI. Kita tidak bisa hanya fokus pada apa yang kita lakukan dari tahun ke tahun. Lebih dari itu, kita harus berpikir aktif. Kita di sini untuk sarasehan; saya ingin kita semua berpikir aktif, bertanya, berpikir, dan menyatakan pendapat,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan peluang pendidikan Bahasa Inggris.“Berbicara tentang peluang, Pendidikan Bahasa Inggris memiliki peluang yang besar untuk dunia kerja. Untuk itu, perlu diruncingkan terkait kompetensi dari mahasiswa yang akan menjadi Guru tersebut,” jelas Ibu Itje. 

Itje menekankan pentingnya perubahan, yang harus dipikirkan adalah apa yang perlu diubah, karena mereka tidak mungkin mengikuti para pengajar. “Kita juga tidak bisa membuat mereka menjadi seperti yang kita harapkan. Mahasiswa 15 tahun yang lalu, apa yang terjadi pasca-COVID? Banyak sekali mindset yang harus kita ubah. Bukan mereka yang harus berubah, tetapi kita yang harus memikirkan cara agar mereka dapat berubah,” ujarnya.

Tugas Guru lebih dari mendidik, tetapi membelajarkan muridnya. Ia menyampaikan bahwa tantangan sebenarnya adalah di diri kita sendiri “Tantangannya adalah ego kita sendiri, ego keilmuan. The biggest challenges as a teacher is ego, it is, you are not lecturers, you are teacher educators (Tantangan terbesar guru adalah ego. Anda semua bukanlah dosen tetapi pendidik para guru, (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow