Kampus

Kampus

MediaMU.COM

May 5, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Rektor UMY Buka Peluang kembangkan Seni Musik untuk Siswa Muhammadiyah Resmi Dikukuhkan, Dua Guru Besar UMY Fokuskan Pemberlakuan Hukum dan Identitas Keislaman di Indonesia Lebih dari 30 Negara Siap meriahkan Festival Budaya Internasional UMY Syawalan Jadi Momentum UMY Silaturahmi dengan Guru BK SMA/MA/SMK Se-DIY Pertama Kali! UAD akan Adakan Shalat Idulfitri di Lapangan Bola UMY Berikan 1700 Bingkisan Idulfitri kepada Guru TK ABA dan Muhammadiyah Tim Dosen UAD Dampingi Usaha Pasir Kucing BUMKal Hargomulyo Gunung Kidul Dosen Vokasi UMY Tingkatkan Pengelolaan Keuangan PMI di Taiwan Bertambah Tiga, Guru Besar UMY Kini Jadi yang Terbanyak di Antara PTS se-DIY Lima Mahasiswa UMY Lolos Seleksi Indonesian International Student Mobility Awards 2024 Dalam Industrial Gathering Forum, Lulusan UMY Dinilai Memuaskan Oleh Mitra Kerja UMY Buka Peluang Kerja Sama Baru Dalam Kunjungannya ke Brunei Darussalam UKM Tapak Suci UMY Rebut 6 Emas & Gelar Pesilat Terbaik Ramadhan Hadir Lagi, Mahasiswa Penuhi Kajian Masjid KH Ahmad Dahlan UMY UMY Bagikan 5000 Takjil kepada Mahasiswa Secara Drive Thru Selama Ramadhan Kompetisi Robotik Jadi Ajang Teknik Elektro UMY Wujudkan Indonesia Emas Respons Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Sektor Konstruksi, Wasekjen PII Beri Pesan 38 Insinyur Baru UMY Untuk Jaga Lingkungan UAD Kembali Pelopori Pemberian Jabatan Fungsional Tenaga Kependidikan Jadi Tujuan Wisata, UMY Ajak Siswa SMA Nikmati Suasana Berkuliah di UMY 1.253 Mahasiswa UMY Diwisuda, LLDIKTI : Sukses Tak Hanya Soal Ijazah Tapi Juga Kecerdasan Mental

Milad UAD ke-62, Prof Haedar: Jangan Berhenti pada Wacana dan Angan-Angan Normatif

Ketum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir.

BANTUL – Pada bulan Desember 2022 ini Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memasuki usia 62 tahun. Sebagai acara puncak, UAD menggelar Sidang Senat Upacara Milad ke-62 di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV, Kamis (22/12). Acara ini dipimpin Prof. Dr. Dwi Sulisworo, M.T., Ketua Senat UAD, dihadiri civitas akademika UAD dan para tamu.

Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T., dalam laporannya menyebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja rektor tahun 2022. “Laporan ini berisi kinerja yang telah dicapai universitas, unit kerja di tingkat universitas, fakultas, dan program studi,” katanya.

Capaian kinerja dikelompokkan ke beberapa bagian, antara lain kontribusi UAD pada Muktamar ke-48, bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Pendidikan dan Pengajaran, Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Pengabdian kepada Masyarakat, Kemahasiswaan, serta Pusat-Pusat Studi dan Unit Usaha.

“Kami sangat bahagia karena bidang-bidang menunjukkan kinerja terbaiknya sehingga UAD memiliki tren kemajuan yang positif,” ungkap Rektor.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dalam amanatnya menilai keberadaan perguruan tinggi di Muhammadiyah menjadi pembeda dengan gerakan Islam yang lain.

Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, Muhammadiyah tidak berhenti pada wacana dan angan-angan normatif. Jalan untuk menghadirkan pranata-pranata modern dalam lingkungan pendidikan hingga menghasilkan ribuan lembaga merupakan salah satu gugus tugas yang diemban Muhammadiyah sejak kelahirannya hingga saat ini.

Haedar mengapresiasi UAD menjadi salah satu kampus Muhammadiyah yang memiliki perhatian lebih pada pengembangan teknologi. Hal ini dapat menjadi pembeda dengan kampus lain. Meski begitu, pengembangan teknologi tetap harus ditopang dengan ekosistem Islam Berkemajuan.

“Karenanya, bukan hanya teknologi yang ditampilkan juga state of mind berporos pada pemahaman Islam yang diyakini Muhammadiyah,” tegasnya.

Haedar ingin, pengembangan teknologi mampu menegaskan kembali bahwa Islam merupakan agama yang selaras dengan ruang dan waktu. Inovasi dalam riset dan ilmu pengetahuan perlu dihadirkan.

Karena selama ini mesin-mesin canggih dibuat oleh semangat alam pikiran Barat, maka Haedar berharap Muhammadiyah bisa menirunya namun tetap dilandasi nilai-nilai asasi dalam Islam.

“Bagaimana menghadirkan nilai-nilai ilahiyah dalam hidup kesemestaan. Value kita adalah Islam Berkemajuan, memahami Islam dengan bayani, burhani, irfani. Agama harus menjadi tempat untuk membingkai kemajuan nalar,” jelasnya. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here