Kampus

Kampus

MediaMU.COM

May 15, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

KKN UAD Ikut Bantu Pengelolaan Sampah: Daripada Dibuang, Lebih Baik Dijadikan Uang

BANTUL — “Bantul Bersih Sampah 2025” adalah semboyan yang digagas oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Dengan adanya semboyan tersebut, diharapkan permasalahan sampah khususnya pada Kabupaten Bantul dapat berkurang khususnya dalam lingkup rumah tangga.

Adanya masalah terkait penumpukan sampah di TPA Piyungan, Pemerintah Kabupaten Bantul dan Universitas Ahmad Dahlan berkolaborasi dalam pendampingan masyarakat dan Kelompok Bank Sampah Mandiri Barokah. Sementara itu, Universitas Ahmad Dahlan melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) UAD bekerja sama dengan Kapanewon Pandak, Bantul sebagai mitra dalam laboratorium pengelolaan sampah organik dan anorganik.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler (KKNReg) Unit XIII.B.1 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) yang berjumlah 9 orang melaksanakan KKN di Dusun Karanggede, Gilangharjo, Pandak, Bantul. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit XIII.B.1 Universitas Ahmad Dahlan dimulai pada tanggal 31 Januari 2023 hingga 2 Maret 2023. Tim beranggotakan Muhammad Mirza Nurraihan, Ahmad Patihi Febriansa, Rihwan Munif, Nurul Azizah, Risna Ainun Fadhilah, Ayu Tri Utami, Mahsa Savira Rayhana, Putri Fadhilla Aziza, serta Nuraeny Pratiwi.

Margini selaku Kepala Dusun Karanggede menyampaikan pengelolaan sampah organik dan anorganik di Dusun Karanggede sangat dibutuhkan, karena masyarakat di dusun masih memiliki budaya, salah satunya seperti membakar sampah yang mengakibatkan polusi asap yang sangat mengganggu. Maka dari itu, KKN Unit XIII.B.1 bergerak cepat dalam melakukan sosialisasi serta pelatihan dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik.

Terlebih, ada salah satu program kerja yang berfokus pada pengelolaan sampah organik dengan metode ember tumpuk dan pengelolaan sampah anorganik dengan metode pemilahan sampah dan shodaqoh sampah. Metode ember tumpuk memanfaatkan sampah sisa dapur dan maggot dari lalat BSF(Black Soldier Fly) yang bertelur di ember tumpuk yang sudah berisi sampah sisa dapur sehingga setelah 3 minggu maggot tersebut dapat dipanen dan dijual.

Selain itu pada shodaqoh sampah metodenya dengan mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah organik yang nantinya akan diambil pengepul sampah, hasil dari penjualan tersebut dapat digunakan kembali untuk kebutuhan sosial masyarakat Dusun Karanggede.

Ketua Unit XIII.B.1, Muhammad Mirza Nurraihan menuturkan kegiatan ini dilaksanakan guna menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Dusun Karanggede. Menurutnya, sampah tidak selamanya tidak berguna atau berharga, namun dapat menghasilkan sesuatu yang lebih sehingga dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan, kesehatan, serta perekonomian yang ada di Dusun Karanggede.

Sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk masyarakat Karanggede agar peduli dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan.

“Mengelola sampah organik dan anorganik ini juga sangat bermanfaat untuk diri sendiri. Seperti hasil dari pengelolaan sampah organik, bisa menjadi pakan ternak yang bisa digunakan masyarakat sendiri ataupun dijual agar menghasilkan uang. Kemudian untuk sampah anorganik bisa menjadi sumber hasil tambahan untuk kegiatan kemasyarakatan di Dusun Karanggede,” jelas Mirza.

Masyarakat Karanggede menyambut dengan sangat antusias. Terlihat pada jumlah peserta sosialisasi pengelolaan sampah organik yaitu bapak-bapak dan ibu-ibu sebanyak 30 orang. Sosialisasi berlangsung pada pukul 20.00 WIB yang dimulai dengan penjelasan pembuatan ember tumpuk hingga cara penggunaannya.

Kemudian sosialisasi tersebut berakhir pada pukul 22.00 WIB. Sedangkan, untuk pengelolaan sampah anorganik dilakukan dengan pembagian kantong sampah yang terdiri dari kantong untuk plastik dan sejenisnya, kertas dan sejenisnya, serta besi dan sejenisnya.

Pelaksanaan pembagian kantong sampah tercapai 100%, yang artinya setiap rumah atau masyarakat mendapatkan kantong sampah tersebut. Setelah sampah terkumpul, nantinya akan dipilah berdasarkan jenis yang lebih spesifik. Kemudian sampah yang sudah dipilah nantinya akan dijual melalui pengepul setempat. Penghasilan dari penjualan sampah tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan sosial masyarakat dusun Karanggede

Dr. Dyah Suryani, S.Si. M.Kes., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) wilayah Karanggede menambahkan, program sampah ini harus terlaksana dengan baik, semoga dengan sudah terlaksananya program ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat dusun Karanggede. (*)

Materi berita ini diterima Mediamu.id dari tim KKN Unit XIII.B.1 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here