Dua Tantangan Berat untuk Guru Lulusan PPG UAD

Dua Tantangan Berat untuk Guru Lulusan PPG UAD

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Ratusan mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Ahmad Dahlan resmi dilepas pihak kampus pada Sabtu (9/12) di Amphitarium Kampus 4 UAD. Dilepasnya mahasiswa PPG ini menandakan jika mereka semua telah dinyatakan sebagai guru profesional dan siap untuk mengabdi ke berbagai sekolah di daerah-daerah.

Pelepasan PPG dibagi menjadi dua sesi. Untuk sesi pagi, yaitu jalur PPG Prajabatan berjumlah 239, dengan hadir luring 230 dan 9 lainnya melalui daring 9. Dengan rincian: Bimbingan Konseling sebanyak 114 mahasiswa, disusul Pendidikan Bahasa Inggris berjumlah 70, dan Pendidikan Fisika ada 55.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sementara peserta di sesi siang adalah yang berasal dari PPG kategori prajabatan mandiri dan PPG dalam jabatan tahun 2022 dan tahun 2023, serta kategori IV EXPLPG 2022. Jumlah totalnya mencapai 330 mahasiswa dengan 189 yang hadir luring dan 149 lainnya lewat daring.

Rincian lulusannya sebagai berikut: Bimbingan Konseling (7 mahasiswa);  Pendidikan Bahasa Inggris (4); Pendidikan Guru PAUD (11); Pendidikan Guru SD (265); Pendidikan Matematika (7); Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (25); Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (7); Pendidikan Fisika (2); PPKN (2)

Momen pelepasan ini tentunya patut disyukuri, karena tak banyak yang mendapatkan kesempatan menjadi guru profesional melalui PPG UAD ini.

"Anda sudah dipanggil (menjadi guru profesional), maka harus bersyukur diberi kesempatan ini. Ketika sudah lulus, maka bersiaplah memasuki dunia baru sebagai guru," kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD Muhammad Sayuti, M.Ed., Ph.D. dalam sambutannya.

Ia juga berpesan kepada para guru lulusan PPG UAD untuk terus belajar. Sebagaimana dicontohkan olehnya, di UAD meskipun banyak yang sudah menjadi Guru Besar tapi tetap terus belajar. Ini menjadi contoh bahwa belajar itu tiada akhirnya.

"Resapi dan catat itu bahwa kesuksesan Anda dari apakah terus belajar atau tidak karena karakter guru adalah pembelajar sejati. Selain itu, sinau membuat pikiran terbuka dan cara guru belajar berbeda. Maka, guru harus open mind dan senang dengan pengalaman baru, karena itu kunci sukses," kata Sekretaris PP Muhammadiyah itu.

Sementara itu, Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. mengucapkan selamat kepada guru yang menyelesaikan proses pembelajaran di UAD.

"Semoga kelulusan memberikan manfaat kepada guru-guru kita, tidak hanya memberikan peningkatan kesejahteraan tetapi juga bekal, oengaturan keterampilan, dan sikap agar menjadi guru profesional di era digital yang penuh tantangan ini," ucapnya. 

Meskipun sudah lulus, para guru masih harus menghadapi banyak tantangan. Terutama terkait regulasi, dimana masih ada kesenjangan antara kementerian dan daerah - daerah. Tentunya diharapkan tantangan ini bisa dihadapi, sehingga para guru profesional nantinya akan memperoleh satu penempatan atau penugasan yang sesuai perintah. 

Selain itu, tantangan para guru di era industri 5.0 ini juga tak kalah beratnya dan mau tidak mau harus menghadapi transformasi digital. Salah satu hal yang perlu dihadapi secara bijak adalah artificial intelligence yang sudah menjadi sumber pengetahuan baru di dunia maya, namun di satu sisi menjadi ancaman bagi otoritas ahli atau pengajar.

"Kita berharap para guru profesional ini bisa mengubah ancaman itu menjadi peluang bagi para guru lulusan UAD bisa tampil di depan para siswa yang hidup di era digital," tandas Muchlas. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow