Bimawa UAD Yogyakarta Gelar Pilmapres
YOGYAKARTA — Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) tingkat UAD Yogyakarta tahun 2018 yang berlangsung pada 19 Nopember 2018 dan 21 Nopember 2018 di Meeting Room Kampus 2B UAD, Jl.Pramuka Yogyakarta, diikuti 24 mahasiswa.
Para mahasiswa berprestasi itu kemudian mempresentasikan di depan dewan juri karya tulis ilmiah (KTI): Dr. Dedi Pramono, M.Hum (Dosen Sastra Indonesia FSBK), Dr. Muh. Joko Susilo, M.Pd (Dosen Pendidikan Biologi FKIP), dan Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, M.Pd (Dosen S2 Pendidikan Matematika).
Selain itu ada juri bahasa Inggris Dwi Santoso, Ph.D, juri tes psikologi dari Tim Lab. Psiko UAD dan juri kegiatan intra dan ekstra kurikuler adalah Danang Sukantar, M.Pd.
Seperti dijelaskan Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni, Danang Sukantar, M.Pd, rangkaian Pilmapres meliputi: pelatihan pada 10 November 2018, tes psiko dan tes bahasa Inggris pada 19 November 2018, presentasi KTI pada 21 November 2018, dan tes wawancara serta cek administrasi pada 22-23 November 2018.
Bagi Dedi Pramono, mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja. “Tetaยญpi juga beraktivitas untuk mengembangยญkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan tangguh,” kata Dedi Pramono, Kepala Bimawa UAD Yogyakarta, Kamis (22/11/2018).
Kemampuan ini, menurut Dedi Pramono, dapat diperoleh mahasiswa melalui pembekalan secara formal dalam kurikulum pembelajaran, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. “Namun, tidak semua mahasiswa mau dan mampu untuk menjadi pemยญbelajar yang sukses,” tandas Dedi Pramono.
Acapkali, mahasiswa dengan nilai akaยญdeยญmik yang tinggi, tidak memanfaatkan peluang untuk menggunakan wakยญtuยญnya dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakuriยญkuler. Sebaliknya, mahaยญsiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan kegiatan pengemยญbangan soft skills tidak memperoleh nilai akademik yang tinggi.
Sementara itu, dalam era persaingan bebas dibutuhkan lulusan yang memiliki hard skills dan soft skills yang seimbang. “Oleh karenanya di tiap perguruan tinggi perlu melakukan identifikasi mahaยญsiswa yang dapat melakukan keduanya dan yang terbaik perlu diberi penghargaan sebagai mahaยญsisยญwa yang berprestasi,” papar Dedi Pramono.
Peserta pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) UAD Yogyakarta, di antaranya Najwa Hasna Nida (IKM), usulkan membuat deterjen dari daun waru dan jeruk nipis. Sedangkan Fitri Nurliza (Ilmu Hadis) sampaikan soal pendidikan karakter dalam perspektif hadis.
Awali dengan penunjukan gambar yang sedikit ambigu, Nurshaleh Ma’aruffiyan Yusuf (Sastra Inggris), tunjukkan tentang kemiskinan di kota dan di desa. Dan, Galih Lanang Tirto Aji (PBI), sampaikan soal rendahnya kesadaran pelestarian budaya Indonesia.
Selain itu, Emilia Nurpitasari (BK), menyampaikan, bahwa kemampuan teknologi sangat dibutuhkan pada era distrupsi, khususnya dalam bidang pendidikan.
Sebelumnya ada 27 orang mahasiswa yang juara dari fakultas, kemudian disaring jadi 24 dari 10 fakultas, dan akhirnya akan dipilih 3 orang mahsiswa sebagai juara nantinya. Salah satunya, juara pertama akan dikirim ke tingkat wilayah DIY. Dan target tahun 2019 bisa masuk nasional. Diketahui, berturut-turut tahun 2000-2008 mahasiswa berprestasi UAD masuk tingkat nasional. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow