Kampus

Kampus

MediaMU.COM

May 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

155 Calon Wisudawan Lulus, FAI UAD Optimis Lahirkan Alumni Kreatif dan Berdaya Saing

Ratusan calon wisudawan FAI UAD ikuti pelepasan pada Rabu (7/5). Foto: Dok. FAI UAD

YOGYA - Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) menggelar Pelepasan Calon Wisudawan-wisudawati periode Mei 2024, pada Rabu (07/5). Sebanyak 155 peserta mengikuti rangkaian pelepasan dengan mengusung tema “Menjadi lulusan FAI yang Kreatif dan Berdaya”. 

Dekan FAI UAD, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, mengatakan bahwa lulusan dari Fakultas Agama Islam memiliki peluang karir di berbagai sektor. Pasalnya salah satu keunggulannya adalah penekanan kemampuan bahasa asing Arab maupun Inggris dan kompetensi ilmu-ilmu kemasyarakatan khususnya bidang keagamaan. 

“lima program studi yang dimiliki FAI (BSA, ILHA, PAI, PBS, MPAI) telah melahirkan lulusan-lulusan yang siap terjun di masyarakat, dengan bekal kompetensi yang dimiliki, kami berkeyakinan melepas alumni tanpa ragu," ujar Arif.


Sambungnya lagi, meski lulusan FAI UAD tidak melulu berkecimpung menjadi pemuka agama, namun prinsip dakwah amar ma’ruf nahi munkar tidak pernah lepas dari peran alumni FAI UAD di berbagai profesinya. 

Hal senada disampaikan oleh narasumber, Ananto Isworo, Founder Gerakan Sodaqoh Sampah (GSS) yang menjadi pemateri pada pelepasan tersebut. Ananto menjelaskan bahwa suatu bidang tertentu dapat dilirik dan dilihat dari berbagai perspektif. Begitupun lulusan FAI bisa ditempatkan dan berkembang di berbagai bidang apapun di masyarakat.

“Saya juga sebagai lulusan dari Fakultas Agama Islam di salah satu PTMA. Sejak dulu berpikir bahwa berperan di masyarakat itu perlu membangun daya kreativitas melalui personal branding," ujarnya.

Bila anda mencoba mencari lewat Google dengan mengetik “ustad sampah”, maka yang muncul adalah profil Ananto Iswori. Hal itu dikarenakan kampanye penanggulangan sampah secara kreatif yang ternyata bisa menjadi sarana dakwah.

"Artinya nilai dakwah itu bisa berangkat dari problem sosial yang ada di masyarakat sebagai jembatan kita mengubah kondisi masyarakat,” jelas Ananto.

Lebih lanjut, Ananto menuturkan bahwa antar keilmuan hard skill dan soft skill sangat dibutuhkan ketika sudah berada di masyarakat untuk mengurai problem yang sudah akut. 

“Di sinilah justru tantangan terbesar dari para lulusan FAI UAD, bagaimana memanfaatkan kemampuan teoritis dan praktisnya menghadapi masalah di depan mata. Dengan berbekal keunggulannya di bidang keagamaan bisa dijadikan momentum masuk ke semua lini, karena memiliki integritas (loyalitas, komitmen, dan karakter/akhlak) yang sangat diharapkan," tandas Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PWM DIY itu. (*)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here