YOGYAKARTA — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci UAD Yogyakarta baru saja mengikuti kegiatan 10th Airlangga Championship Tapak Suci National Open 2019.
Sebelum mengikuti pertandingan itu, para atlet harus melalui seleksi ketat dan latihan bersama secara intensif. Latihan bersama rutin dilakukan. Setelah itu, para atlet UKM Tapak Suci diseleksi sesuai dengan kelas atau kategori pertandingan.
Adanya ajang tersebut dapat memberikan kesempatan bagi para atlet Tapak Suci untuk mengasah dan mengembangkan potensi diri.
Empat pesilat mahasiswa Program Studi PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyabet 3 medali emas dan 1 perak dalam 10th Airlangga Championship Tapak Suci National Open 2019 yang berlangsung di Kampus C Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, 21-26 Oktober 2019.
Empat mahasiswa itu adalah Dadang Arif Dwi Saputra (angkatan 2016) meraih medali emas dalam kategori tanding kelas 1 putra, Ratno Singgih (2018) meraih medali emas kategori seni tunggal bersenjata, Wahyu Safitri Zana Riyah (2017) meraih medali emas kategori seni beregu tangan kosong dan Sanji Julia Kristi (2019) meraih medali perak kategori seni ganda tangan kosong.
“Alhamdulillah, terima kasih kami sampaikan kepada Tapak Suci UAD dan bapak Gatot Sugiharto yang telah mendampingi kami,” kata Dadang Arif Dwi Saputra, Senin (4/11/2019).
Pembina Tapak Suci UAD, Gatot Sugiharto, SH, MH, di depan wartawan yang menemuinya di ruang rapat Kampus 1 UAD Jl Kapas, Yogyakarta, Senin (4/11/2019), menjelaskan, kejuaraan tingkat nasional ini adalah agenda rutin yang diadakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Airlangga Surabaya yang diikuti 700 orang pesilat dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
Mempertandingkan berbagai kelas usia, mulai dari usia dini, praremaja, remaja dan dewasa.
Dalam kompetisi itu dibagi menjadi dua kategori: fight (tanding) dan seni untuk membina bibit-bibit Tapak Suci sejak muda hingga dewasa.
Gatot berharap, semoga selalu ada penyelenggaraan event semacam ini di manapun tempatnya agar atlet-atlet Tapak Suci UAD tetap jaya dan berkembang pesat dalam mengharumkan nama almamater maupun perguruan seni bela diri Tapak Suci.
Keberhasilan meraih prestasi dalam bidang minat bakat itu, seperti disampaikan Dr Dedi Pramono, M.Hum, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD Yogyakarta, menjadi bukti bahwa UAD telah mewujudkan visi dan misi menjadi perguruan tinggi.
Dedi menambahkan, prestasi yang sudah diraih merupakan bagian dari proses pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan diri mencapai prestasi melalui pencak silat. “Kami cukup bangga dengan capaian Tapak Suci UAD itu,” kata Danang Sukantar, MPd, Kabid Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa UAD, yang menambahkan keberhasilan ini karena tim sangat disiplin, kompak, dan sportif. (Anne Rochmawati)
Comment