Peserta PMKB Dibekali Berbagai Soft Skills
KULON PROGO — Selama mengikuti pelatihan PMKB 2018, peserta disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti presentasi paper, seminar, pelatihan soft skills, pengabdian kader bangsa, dan kajian spiritual.
Berbagai kegiatan itu, diharapkan mampu membentuk kader-kader pemimpin masa depan yang mampu memberi solusi terhadap permasalahan bangsa menuju Indonesia sejahtera.
Adapun tujuan pelatihan kader bangsa itu adalah untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan wacana kebangsaan serta peka dan tanggung jawab terhadap lingkungan kehidupan masyarakat, di dalam menunjang kemampuan akademis mahasiswa. “Sehingga mampu menjadi pemimpin bangsa yang cakap dan amanah di masa depan,” terang Dr Dedi Pramono, M.Hum, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD Yogyakarta.
Beberapa pelatihan soft skills diberikan kepada peserta PMKB.seperti “strategi menghadapi tantangan global” oleh Dr. Dedi Pramono, M.Hum, “capacity building” dan “kecerdasan emosi dan sosial” oleh Unggul HN Utomo, M.Si, โcreative problem solvingโ oleh Muhammad Hidayat, M.Psi, “ketrampilan menjadi pemimpin organisasi mahasiswaโ oleh Dr. Patisina, โetika komunikasiโ oleh Mariana Ulfah, ST, M.Si, โpublic speakingโ oleh Gatot Sugiharto, SH, MH, dan โdiskusi peran pemuda untuk menjadi kaderโ oleh Hendra Darmawan, MA.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan kajian spiritual dengan pembicara ustadz Budi Jaya Putra, S.Th, MH dan praktik shalat lail.
Di hari terakhir pelatihan, peserta mengadakan pengabdian kader bangsa dengan bergotong royong membersihkan lingkungan SMA Muhammadiyah Al Manar Galur. Mulai dari halaman sekolah, perpustakaan, ruang kelas, toilet, dan laboratorium.
Salah satu peserta dari Universitas Muhammadiyah Kendari, Muhammad Akbar Fitrahyanto, mengungkapkan kebanggaannya karena dapat mengikuti PMKB 2018 yang diselenggarakan UAD Yogyakarta.
ย
Ia mengaku mendapat banyak ilmu dan wawasan baru yang tidak didapat di perkuliahan secara umum. “Saya berharap, kegiatan pelatihan ini tidak hanya dilaksanakan di Yogyakarta saja. Tapi bisa diadakan di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Muhammad Akbar Fitrahyanto.
Sebab, banyak juga amal usaha Muhammadiyah (AUM). “Utamanya sekolah yang membutuhkan perhatian lebih,” pungkas Muhammad Akbar Fitrahyanto. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow