Menlu RI Kunjungi UMY, Tekankan Signifikansi Perempuan untuk Bangsa yang Maju
YOGYA - Sepanjang tahun 2023, jumlah pendaftar UMY dari luar negeri mencapai lebih dari empat ribu dan UMY memfasilitasi beasiswa melalui berbagai skema, salah satunya adalah beasiswa dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Bekerja sama dengan PT. Adaro Energy Indonesia, beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa dari Afghanistan khususnya kaum perempuan. Dalam kunjungannya ke UMY pada Jumat (29/12), Menteri Luar Negeri Dra. Retno Marsudi, LL.M. menyampaikan pentingnya aksesibilitas pendidikan bagi perempuan yang akan menentukan masa depan sebuah bangsa.
“Pendidikan adalah kunci bagi sebuah bangsa untuk berkembang dan menjadi maju, dan pendidikan bagi perempuan menjadi pilar untuk membangun masa depan bangsa yang lebih cerah. Indonesia telah memberikan keadilan dalam mengakses pendidikan baik bagi pria maupun perempuan, karena kami percaya bahwa perempuan memiliki peran yang signifikan dalam proses pembangunan bangsa,” ujar Retno kepada para mahasiswa asing yang hadir.
Retno juga menegaskan bahwa Indonesia telah berperan aktif dalam agenda Women, Peace and Security, tidak hanya di lingkup Asia Tenggara namun juga melalui PBB di lingkup global. Ini dilakukan sebagai upaya Indonesia dalam memastikan keterlibatan kaum perempuan dalam proses yang transformatif menuju perdamaian yang berkelanjutan. Retno juga percaya bahwa dengan berinvestasi kepada kaum perempuan adalah berinvestasi kepada masa depan yang lebih cerah.
“Ini akan selalu menjadi komitmen Indonesia, dalam berkontribusi dan memastikan terwujudnya pendidikan yang adil dan menyeluruh. Seluruh mahasiswa yang hadir di sini saya harap dapat menjadi agen pendidikan yang akan menyebarkan pengetahuan kepada lingkungan dan sesama di negara anda masing-masing,” pesannya.
Kunjungan Retno selaku Menteri Luar Negeri Republik Indonesia ini selain untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan UMY dan para mahasiswa asing, juga untuk melakukan monitoring atas pemberian beasiswa dari Kementerian Luar Negeri terhadap mahasiswa Afghanistan di UMY. Ini sekaligus menjadi komitmen pemerintah Indonesia terhadap pendidikan dan kesetaraan gender secara umum. Selain UMY, hadir pula mahasiswa Afghanistan dari Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Wakil Rektor UMY Bidang Kerjasama dan Internasional Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. mengatakan bahwa apa yang diupayakan oleh pemerintah Indonesia juga menjadi bagian dari program Muhammadiyah, dimana Muhammadiyah berusaha menerapkan konsep rahmatan lil ‘alamin dalam sektor pendidikan.
“Kami ingin mengedepankan konsep rahmatan lil ‘alamin yang berdasar kepada nilai-nilai keislaman dan prinsip Muhammadiyah terhadap dunia, termasuk di sektor pendidikan. Saat ini, kami berusaha mendorong mahasiswa dari berbagai negara termasuk Afghanistan, Palestina, dan negara-negara Afrika untuk berkuliah di Indonesia melalui 172 perguruan tinggi Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkas Nurmandi.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow