Masyarakat Bisa Melihat Gerhana Matahari Cincin
YOGYAKARTA — Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019 di sebagian wilayah Indonesia.
Adapun beberapa kota yang dilewati jalur gerhana matahari cincin adalah: Padang Sidempuan, Siak, Duri, Batam, dan Singkawang.
Sedangkan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat menikmati gerhana matahari sebagian. Hal ini serupa pada saat gerhana matahari tahun 2016 lalu.
“Masyarakat tidak perlu takut dengan adanya gerhana matahari,” kata Yudhiakto Pramudya, PhD, Rabu (18/12/2019).
Menurut Yudhiakto Pramudya, masyarakat harus bisa meluangkan waktu untuk mengamati fenomena yang jarang terjadi di suatu tempat.
“Memang, gerhana matahari terjadi di setiap tahun. Namun, jalur gerhananya bergeser dari satu tempat ke tempat lainnya,” terang Yudhiakto Pramudya.
Untuk itulah, sejumlah persiapan telah dilakukan oleh astronom profesional maupun amatir. Termasuk juga menyiapkan teleskop dengan filter matahari, kacamata matahari atau gerhana, kamera lubang jarum, dan teknik atau alat observasi yang aman lainnya. “Karena, bila tidak dilakukan dengan benar dan aman, observasi gerhana matahari akan merusak mata kita,” papar Yudhiakto Pramudya lagi.
Di sejumlah tempat telah dilakukan persiapan untuk observasi saat gerhana. Tim Gerhana (Tiger) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta juga mengadakan observasi bersama masyarakat dan civitas akademika UAD di kompleks Kampus Utama UAD Jl Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.
Tim gerhana yang terdiri dari dosen, staf peneliti, dan mahasiswa dari Pusat Studi Astronomi, Pusat Tarjih, dan berbagai Prodi di UAD akan mengamati gerhana matahari sebagian di UAD mulai pukul 10.56.10 WIB, yang akan mencapai maksimumnya pada pukul 12.47.51 WIB, dan berakhir pada pukul 14.29 WIB.
Cukup banyak waktu untuk melakukan observasi dan melakukan shalat gerhana.
Shalat gerhana akan diadakan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan. Sehingga, masyarakat dapat nyaman melakukan kedua aktivitas tersebut.
Selain itu, Tim Gerhana UAD Yogyakarta sudah menyiapkan 5 teleskop dan 100 kacamata gerhana.
Selain observasi publik, Tim Gerhana UAD juga melakukan penelitian tentang gerhana matahari di Observatorium UAD di kampus utama UAD dan di kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Penelitian tersebut, seperti dijelaskan Yudhiakto Pramudya, terlaksana berkat dana penelitian UAD Yogyakarta dan Majelis Dikti PP Muhammadiyah.
Selain itu, penelitian di Singkawang merupakan realisasi dari MoU antara UAD Yogyakarta dengan IKIP PGRI Pontianak. Observasi publik dan penelitian ini, diharapkan Yudhiakto, dapat mencerahkan umat dan mengembangkan ilmu pengetahuan. “Khususnya astronomi,” tandas Yudhiakto Pramudya, Ph.D, Kepala Pusat Studi Astronomi dan Dosen Prodi Magister Pendidikan Fisika UAD Yogyakarta. (*\)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow