Mahasiswa UAD Tanam Hidroponik di Lingkungan SD

Mahasiswa UAD Tanam Hidroponik di Lingkungan SD

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Kampus Mengajar angkatan 2 tahun 2021 merupakan salah satu program Kemdikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Melalui program ini mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar penerapan tanaman hidroponik di lingkungan sekolah untuk meningkatkan rasa cinta alam pada diri siswa SD.

Enam mahasiswa UAD, yaitu Abidah Zahra (PBI), Maria Ulfa (Sastra Inggris), Mutia Bilqis Sabella (PBI), Putri Istikomah (PPKN), Rifqy Rahma Safitri (Pendidikan Matematika), dan Tri Wahyuni Apriyani (PBI) mendapatkan kesempatan mengabdi di SD PIRI NItikan, Yogyakarta.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Enam mahasiswa ini melaksanakan berbagai program kerja selama kurang lebih satu semester, awal Agustus 2021 hingga pertengahan Desember 2021. Dalam pelaksanaanya mahasiswa mendapatkan rekognisi 20 SKS, salah satunya adalah KKN.

Menurut Maria Ulfa dan Abidah Zahra, mereka memulai program Kampus Mengajar dengan melakukan wawancara awal kepada guru pamong di SD PIRI Nitikan. Hasilnya, ada satu program sekolah yang belum terealisasi yaitu hidroponik di area taman sekolah.

Melihat hal ini, Senin 8 November 2021 mahasiwa UAD mulai melaksanakan kegiatan tanaman hidroponik di sekolah itu agar sekolah yang dulunya belum terealisasi dapat diwujudkan melalui Program Kampus Mengajar.

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan waktu hampir satu bulan karena ada kendala, sehingga harus diulang beberapa kali.

Mutia Bilqis Sabella dan Tri Wahyuni Apriyani menjelaskan, penerapan tanaman hidroponik ini diawali dengan pembelian bahan-bahan yang diperlukan. Seperti, bibit tanaman (kangkung, pakcoy, cabe, danselada), media tanam (rockwool), botol bekas air mineral berukuran besar, dan kain flannel sebagai tali penyambung.

“Sayangnya pada pekan pertama pengerjaan program, terdapat sedikit kendala yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh. Setelah ditelusuri dan berkonsultasi dengan guru pamong, ternyata bibit yang kami beli sudah kadaluarsa sehingga tidak layak pakai,” jelas Putri Istikomah dan Rifqy Rahma Safitri.

Kelompok tersebut kemudian membeli lagi bibit di tempat berbeda dan membeli pupuk Ab mix yang untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman hidroponik.

Kegiatan ini sangat membantu peningkatan rasa cinta alam di SD PIRI Nitikan. “Harapan kami, para siswa dapat lebih menerapkan lagi rasa peduli kepada lingkungan sekitar sehingga akan menciptakan sekolah unggul,” harap Mita Beti Umainingsih, M.Pd., guru pamong. (*)

Berita ini diterima mediamu.com dari Tim Mahasiswa UAD di SD PIRI Nitikan
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow