Mahasiswa Harus Menjadi Problem Solver Kehidupan Sosial di Masyarakat
YOGYAKARTA — Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat menjalankan hidup dengan sendiri. Manusia yang menjadi makhluk sosial selalu membutuhkan satu dengan yang lainnya dan membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya.
Dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Rasyid Ridha Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada (STAIMS) Yogyakarta adakan diskusi dengan tema “Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial” pada 30 Nopember 2019 lalu.
Selain itu, kegiatan diskusi untuk membuka kembali pandangan hidup mahasiswa agar melek di sekitarnya.
Diskusi yang berlangsung sore hari di Masjid Al Hasanah Pringgokusuman komplek Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) TK ABA dan SD Muhammadiyah Pringgokusuman Yogyakarta, diawali membaca Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104 secara bersama-sama.
“Mahasiswa dan tanggungjawab sosial bukan hal yang tabu lagi,” kata Iqbal, Ketua Umum PK IMM Rasyid Ridha STAIMS Yogyakarta.
Menurutnya, mahasiswa adalah orang yang beruntung bisa menimba ilmu di bangku perkuliahan. “Untuk itu seharusnya mahasiswa memiliki kemampuan lebih secara intelektual dibanding dengan para pemuda yang tidak mampu untuk meneruskan studi di bangku perkuliahan,” paparnya.
Adapun yang menjadi pertanyaan besar: apakah mahasiswa mampu menjadi problem solver atas kehidupan sosial di masyarakat?
Pada kesempatan itu, Iqbal menyinggung pula pelajaran KH Ahmad Dahlan 7 Falsafah dan 17 kelompok ayat Al-Quran dan Tauhid Sosial karya Amien Rais.
Menurut Iqbal, keadaan masyarakat saat ini sedang diambang kebingungan.
Apa yang disampaikan Iqbal diiyakan Fafa, mahasiswi semester 1 STAIMS Yogyakarta.
“Apa yang terjadi di masyarakat menjadi tanggung jawab kita,” kata Fafa, yang singgung perilaku remaja yang tak senonoh.
Diskusi diakhiri dengan penyampaian isu-isu sosial yang ada untuk ditanggapi dengan serius oleh mahasiswa sebagai agent of change dan penyalur aspirasi masyarakat. Mahasiswa tak cukup hanya dengan melakukan gerakan reflektif, tapi melakukan gerakan reaktif kepada masyarakat. Hadirnya mahasiswa diharapkan mampu menjadi problem solver di tengah karut-marut keadaan di masyarakat. (*\)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow