Keroyok Virus Corona dengan Satgas dan UAD Peduli

Keroyok Virus Corona dengan Satgas dan UAD Peduli

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA – Kepedulian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terhadap mewabahnya virus corona antara lain dibuktikan dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 UAD. Programnya antara lain promosi kesehatan dan pencegahan wabah Covid-19, penanganan, pemantauan, dan pengawasan terhadap mewabahnya Covid-19, melakukan rujukan dan membuat laporan ketika ada civitas akademika terdeteksi Covid-19.

Satgas yang dibentuk  3 Maret 2020 ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB), Kantor Urusan Internasional (KUI), Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa), Bidang Hukum Tata Laksana dan Etika, Bidang Humas, dan Protokoler, Bidang Finansial dan Aset (Bifas), dan Badan Penjamin Mutu (BPM) UAD. Ditunjuk sebagai ketua dr. Barkah Joko Purwanto, Sp.PD., FINASIM.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Langkah awal adalah mensosialisasikan hotline Satgas Covid-19 UAD kepada seluruh civitas akademika. Selanjutnya, mengimbau seluruh civitas akademika agar menjaga kesehatan, menggunakan masker ketika keluar rumah, menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat, jaga jarak (social dan physical distancing), serta mengurangi bepergian ke tempat yang berisiko tinggi penyebaran virus.

Satgas juga memantau civitas akademika yang baru pulang dari luar negeri, luar DIY, mengawasi jalannya karantina mandiri (self quarantine) bagi seluruh civitas akademika. Selain membentuk satgas, UAD juga membentuk UAD Peduli diketuai Dr. Zahrul Mufrodi.

UAD Peduli fokus begerak di bidang kemanusiaan melalui kegiatan: (1) Penggalangan donasi beras dosen dan karyawan untuk para mustahik/fakir miskin (buruh dengan upah harian yang terdampak pandemi Covid-19), (2) Penggalangan donasi untuk pengadaan, pembuatan handsanitizer, disinfektan, sabun cuci tangan dan masker.

Meskipun saat ini  bahan baku membuat handsanitizer cukup langka di pasaran, namun UAD Peduli tidak pantang menyerah. Dalam produksi pertama membuat 800 botol dan 60 liter handsanitizer, serta 70 liter disinfektan yang di pasaran stoknya saat ini cukup terbatas. Proses pembuatan ini disuport tim hebat dari Farmasi dan Teknik Kimia UAD.

Bertempat di Kampus 1 UAD pada 26 Maret sejumlah 1.500 kg beras dan 300 botol handsanitizer diserahkan secara simbolis  kepada Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) yang diwakili Dede Haris Sumarno, SE, MM (PWM DIY), Drs. Purwadi, Ph.D (Ketua MCCC DIY), serta Cahyono, S.Ag., (Ketua LazisMu DIY). Selanjutnya didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan dan minim akses.

Sampai saat ini UAD Peduli total sudah menyalurkan beras 1.900 kg beras dan masih akan berkiprah terus menerus membantu mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 melalui semangat taโ€™awun untuk negeri.

UAD Peduli kembali berbagi kepada sesama dengan titik fokus pendistribusian 200 baju hazmat untuk petugas medis di rumah sakit dan puskesmas di Yogyakarta. โ€œJuga pembagian 2000 masker untuk masyarakat umum,โ€ papar Zahrul M (Ketua UAD Peduli).

Pemerintah sebelumnya menyatakan penggunaan masker hanya untuk orang sakit. Namun seiring kasus yang meningkat pemakaian masker saat ini untuk semua orang tanpa kecuali. Akibatnya, stok masker mengalami kelangkaan sehingga UAD Peduli berupaya untuk membuat dan mengadakannya. (dho)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow