Dosen FTI UAD Kembangkan Website Perjodohan Muhammadiyah Bantul

Dosen FTI UAD Kembangkan Website Perjodohan Muhammadiyah Bantul

Smallest Font
Largest Font

BANTUL — Era digital telah memberi perubahan yang besar dalam beberapa aspek kehidupan, seperti: perdagangan, transportasi, pemerintahan dan juga pendidikan.

Efek dari era digital membuat perubahan yang sangat drastis. Salah satunya adalah adanya fenomena menambah pertemanan melalui media sosial hingga mencari jodoh melalui dunia maya, facebook atau yang lebih professional lagi menggunakan website perjodohan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Namun, tak jarang proses perjodohan yang dilakukan belum dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam.

Untuk itu, Forum Taโ€™aruf Padi Melati Muhammadiyah Bantul sebagai pihak yang concern dengan program taโ€™aruf secara Islami akan menggunakan teknologi untuk mendukung programnya.

Menurut Ust. Hidayatu Rohman, Direktur dan Pengasuh Forum Taaruf Padi Melati Muhammadiyah Bantul, proses pendataan hingga perjodohan selama ini menggunakan media whatsapp dengan data curriculum vitae (CV) dari masing-masing peserta taaruf.

“Hal ini yang kemudian membuat proses awal perjodohan memakan cukup banyak waktu karena pengurus harus mencermati satu demi satu data diri para calon melalui whatsapp,” kata Hidayatu Rohman, Kamis (12/12/2019).

Berangkat dari sinilah, Tim Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan terdiri dari Phisca Aditya Rosyady selaku ketua dengan anggota Guntur Maulana Zamroni, mengembangkan website perjodohan di Forum Taโ€™aruf Padi Melati sebagai program pengabdian masyarakatnya.

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu pengurus Forum Taโ€™aruf Padi Melati Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul untuk melakukan matching jodoh menggunakan sistem website perjodohan.

“Hal ini akan memangkas waktu di awal tahapan taaruf yang memang biasanya dilakukan secara manual,” terang Phisca Aditya Rosyady.

Barulah setelah tahapan matching ini dilakukan konfirmasi kedua pihak, nadhor (pertemuan dua pihak), keputusan akhir berlanjut ke tahap pernikahan atau terhenti.

Kegiatan ini diawali dengan survei ke mitra, dilanjutkan pengembangan website dan kemudian ujicoba website. Dan, metode yang digunakan masih sederhana, yakni menggunakan webform yang disediakan google form yang menghasilkan datasheet berupa file excel.

Dengan menggunakan fitur filter by color dan sort by color dalam microsoft excel, dijelaskan Guntur Maulana Zamroni, proses matching akan dengan mudah dan cepat dilakukan berdasarkan identifikasi warna. Dampaknya, proses taaruf juga akan lebih mudah, efektif dan efisien karena bisa ditayangkan dalam satu file database terpusat. “Sehingga petugas akan dengan mudah melakukan proses matching sebagai langkah awal taaruf,” pungkas Guntur Maulana Zamroni. (*\)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow