Bimawa UAD Yogyakarta dan Baznas Gelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Mahasiswa
YOGYAKARTA — Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa, Selasa (21/5/2019).
Kegiatan yang diikuti mahasiswa penerima beasiswa Baznas dan Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di Kampus I UAD Jl. Kapas 9 Yogyakarta, bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa.
“Agar memiliki wawasan yang cukup dan kemampuan serta kemauan untuk berwirausaha sejak masih aktif sebagai mahasiswa,” kata Danang Sukantar, Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa UAD.
Menurut Danang, UAD bertekad untuk meningkatkan jumlah start up bisnis dari mahasiswa. “Sebagai solusi era industri 4.0 yang dituntut kemandirian bagi generasi milenial,” kata Danang, Rabu (22/5/2019). Kelompok-kelompok bisnis generasi muda, menurut Danang Sukantar, harus terus ditingkatkan dengan memberikan mereka pelatihan-pelatihan, pendampingan dan pendanaan untuk permodalan start up bisnis yang mereka bangun.
“Generasi milenial itu kreatif-kreatif dan inovatif, mereka menguasai sistem informasi. Itu modal penting,” kata Danang.
Sementara itu, Vernandi Yusuf Muhammad pemateri pada pelatihan, yang merupakan founder BPONIK, memiliki banyak prestasi di bidang wirausaha.
Mahasiswa semester 6 Prodi Teknik Elektro FTI UAD, yang biasa dipanggil dengan panggilan “Coach Vernand” adalah salah satu dari dua pendamping Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Wilayah DIY dan Surakarta yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Pada kesempatan itu, Coach Vernand menyampaikan tentang berbagai kompetisi bisnis yang diselenggarakan oleh Kemristekdikti, antara lain Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) dengan dana maksimal Rp 12 juta, Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dengan dana maksimal Rp 40 juta, CPPBT, TBIC Puspitek Dikti, dan lain-lain.
“Modal utama adalah harus berangkat dari keinginan yang kuat dari diri sendiri,” kata Vernandi Yusuf Muhammad, yang menambahkan setelah itu untuk cari teman yang memiliki komitmen.
“Bukan anak-anak yang nganggur, hidupnya santai, tapi carilah yang sibuk dan kerjanya bagus,” terang Vernandi Yusuf Muhammad, peraih Juara I HKTI Awards 2018. Coach Vernand melanjutkan, untuk belajar berwirausaha kita harus transparan dengan anggota yang lain. “Buat aturannya terlebih dahulu, bagi tugas dengan baik, lakukan sharing ketika ada masalah ataupun tidak untuk menjaga kesolidan tim,” terangnya menanggapi pertanyaan dari Gawa Untung mahasiswa FAST (FMIPA) yang sudah memiliki usaha jual susu segar, tetapi sering ada masalah dengan anggota tim yang lain. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow