Baitul Arqam LPSI UAD, Rektor: Jangan Bersikap Sekuler
YOGYA โ Lembaga Pengembangan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan (LPSI UAD) menyelenggarakan Baitul Arqam pada Sabtu-Ahad/ 6-7 November 2021 secara daring dan dilanjutkan Senin-Rabu/8-10 November 2021 secara luring.
Fanani Arief Ghozali, Dosen Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika, salah satu peserta BA mengungkapkan kesannnya setelah mengikuti acara. โMenyenangkan dan sangat menyegarkan pikiran saya. Saya merasakan bahwa mendapatkan injeksi karena masuk Muhammadiyah hanya di SD dan kenal Muhammadiyah lagi baru sekarang,โ katanya.
Kesan dan pesan juga disampaikan Dhias Cahya Hakika, Dosen Prodi Teknik Kimia, saat penutupan. โSenang. Alhamdulillah karena sudah selesai mengikuti rangkaian acara ini. Dengan berbagai macam latar belakang perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan sehingga dapat bergabung disini untuk menyamakan persepsi, menguatkan komitmen bersama dalam mengabdi di UAD dan persyarikatan Muhammadiyah. Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridha Allah SWT,โ kata Dhias.
Rektor UAD, Dr.Muchlas M.T., dalam acara penutupan menyampaikan pesan-pesan kepada peserta. Ia mengajak semua yang hadir untuk pandai bersyukur mengutip Surat Ibrahim ayat 7.
โKetika kita terus bersyukur dalam keadaan apapun maka akan diberikan tambahan nikmat. Jangan sampai tidak bersyukur karena adzab Allah itu pedih. Rasululullah saja yang sudah dijamin masuk surga masih melakukan shalat malam karena merasa bersyukur. Shalat malam adalah kebutuhan dan alhamdulillah peserta mengikuti qiyamullail. Dengan kebiasaan shalat itu, ketika hendak melakukan pekerjaan apapun, insya Allah akan dimudahkan,โ tuturnya.
Muchlas juga memberikan semangat peserta untuk belajar membaca Al Qurโan. โBelajar membaca Al-Qurโan tidak perlu merasa malu karena itu bukan aib. Belajar Al Qurโan adalah aktivitas amal sholeh yang baik. Teruslah belajar agar bacaannya bisa menjadi fasih.โ
Kaitan dengan persyarikatan ia mengatakan, โJangan bersikap sekuler tapi menyatulah karena kita akan berjuang menjadi pahlawan di UAD. Jadikan ini motivasi yang tinggi, terpenting ada niat dan keinginan kuat. Laksanakan dengan ikhlas, di Muhammadiyah tidak ada pertimbangan lain selain mengharap ridha Allah. Bergembiralah. Karena tanpa rasa ini sangat sulit, rasa ini harus ditanamakan dalam diri masing masing. Ikuti apa yang menjadi kehendak Muhammadiyah, tidak bekerja di luar apa yang telah ditetapkan,โ tuturnya. (*)
Wartawan: Sucipto
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow