Prodi Akuntansi Harus Hadapi Teknologi Disruptif Dengan Cara Relevan

Prodi Akuntansi Harus Hadapi Teknologi Disruptif Dengan Cara Relevan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Kita telah memasuki era dimana semua informasi dapat diakses dengan mudahnya, karena dukungan teknologi dan jaringan internet yang semakin canggih. Kecanggihan teknologi tentu saja memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu perlu mempersiapkan diri dengan cara yang relevan dalam era teknologi disruptif. Hal itu telah merambat ke segala aspek, tak terkecuali akuntansi.

Untuk menghadapinya, Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar konferensi internasional (5th ICAF UMY 2019) tentang bagaimana cara menghadapi tantangan dan resiko di era teknologi disruptif dengan tema โ€˜Accounting Challenge and Risk of Disruptive Technologyโ€™ di Gedung KH. Ibrahim Lantai 5 Kampus Terpadu UMY, Selasa (9/4). Ada harapan besar di masa depan pelaku akuntan dapat memiliki motivasi untuk menciptakan perubahan dalam menghadapi teknologi disruptif.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Namun demikian, ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh profesi akuntan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, karena teknologi itu sedikitnya telah mengambil alih tugas akuntan. Seperti contoh kecilnya adanya mesin penghitung canggih, yang gunanya untuk meminimalisir kesalahan dari manusia. โ€œNilai sosial memang sangat berkurang sejak era teknologi disruptif, tenaga manusia mulai jarang digunakan dan lebih banyak dibebankan kepada teknologi. Sehingga harus ada cara tepat, kesadaran diri, dan punya aksi nyata.โ€ kata Prof. Dr. Maliah Bt. Sulaiman, dari International Islamic University Malaysia.

Oleh karena itu, pendidikan akuntansi perlu memodifikasi sistem kurikulum yang relevan dengan teknologi disruptif, demi mempersiapkan mahasiswa yang dapat menghadapi tantangan dan memiliki skill pembaruan. โ€œKita harus mempersiapkan diri, karena perkembangan teknologi tak dapat dicegah, yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya, kemudian mengaplikasikannya, dan yang terakhir mengambil keuntungan darinya. Sebagai tenaga pendidik di bidang akuntansi kita harus memberikan pengetahuan matematika, statistik, IT, database dan pembelajaran mesin khususnya yang berhubungan dengan akuntansi kepada mahasiswa,โ€ sambung Dr. Ousama Abdulrahman A. Anam dari Qatar University, yang menjadi salah satu keynote speaker dalam acara ICAF 5thย 2019.

Sementara di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sendiri sudah mulai โ€˜take actionโ€™ untuk menghadapi era yang sangat menuntut. Pembelajaran berbasis online mulai dikembangkan, jaringan big data yang menyimpan seluruh data penting sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Karena UMY mengusung tagline Unggul dan Islami, Muda dan Mendunia.  Hal senada juga disampaikan oleh Ousama, bahwa institusi pendidikan memang seharusnya bisa beradaptasi dengan perkembangan tersebut. โ€œDi universitas saya, pembelajaran online bukan lagi hal baru, saya memfasilitasi mahasiswa untuk mengerjakan quiz online. Meski memang ada resiko besar yang harus dihadapi, namun saya menanamkan kepada mahasiswa saya tentang pilihan apa yang seharusnya mereka ambil di era teknologi disruptif, mereka harus memilih untuk beradaptasi atau hancur,โ€ tutup Ousama. (Hbb)


๏ปฟBiro Humas dan Protokol
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Ringroad Selatan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 55183 Telp. 0274 387656 ext 115 | Fax. 0274 387646 | Web. www.umy.ac.id

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow