ads
Dosen BK UAD Adakan Pelatihan Gerakan Anti Perundungan di Kabupaten Bantul

Dosen BK UAD Adakan Pelatihan Gerakan Anti Perundungan di Kabupaten Bantul

Smallest Font
Largest Font

BANTUL — Perundungan atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying, sering terjadi dan dialami oleh individu, baik usia anak-anak, remaja ataupun dewasa.

Munculnya fenomena perundungan ini — terutama di sekolah — telah memunculkan keprihatinan semua pihak, di antaranya adalah perguruan tinggi.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Berangkat dari latar belakang tersebut dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta terdiri dari Hardi Prasetiawan, MPd, Amien Wahyudi, MPd, Kons  dan Erni Hestiningrum, MA, berinisiatif melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan Gerakan Anti Perundungan (GAP) untuk meningkatkan nilai sosial pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Bantul.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini telah digelar pada 5 Oktober 2020 hingga 7 Desember 2020 di beberapa SMP Muhammadiyah di wilayah Kabupaten Bantul: SMP Muhammadiyah Kasihan, SMP Muhammadiyah, Sewon dan SMP Muhammadiyah Bantul.

Kegiatan tersebut dilakukan melalui media virtual dikarenakan masih adanya pandemi Covid-19 dan untuk meminimalisir pertemuan secara tatap muka, yang dapat menimbulkan kerumunan.

Pelaksanaan pengabdian ini diawali dengan melaksankan kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) yang melibatkan guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah tempat pengabdian. Tujuannya untuk identifikasi masalah perundungan yang terjadi di sekolah.

Setelah diketahui identifikasi masalah yang muncul, langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan untuk peserta didik, di mana peserta didik dilatih dan dibekali starategi untuk mengatasi perilaku bullying. “Terutama pada para korban dan pelaku perundungan atau bullying,” terang Hardi Prasetiawan.

Selain itu, peserta didik yang dilatih diharapkan mampu untuk mengaplikasikan dan mencegah tindakan perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan kelas maupun sekolahnya. Selanjutnya, peserta didik juga diberikan wawasan tentang bagaimana motif individu untuk berpartisipasi dalam tindakan bullying dan cara mencegah perilaku bullying ini dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat membantu menekan munculnya perilaku perundungan di kalangan peserta didik. “Mengingat dampat perilaku ini dapat menyebabkan pelaku dan korban mengalami masalah masalah pribadi dan sosial,” tambah Amien Wahyudi, yang diiyakan Erni Hestiningrum.

Di akhir pelaksanaan pelatihan, dosen yang melaksanakan pengabdian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, di antaranya kepada kepala sekolah, guru dan siswa SMP Muhammadiyah di Bantul yang telah mendukung jalannya pengabdian ini. “Hingga kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan ini dapat berjalan lancar,” ungkap Hardi Prasetiawan. (*\)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow